Oleh: Zainuddin, S.Pd.I
Nabi Muhammad
Saw. adalah mutiara yang sangat indah bagi alam semesta ini. Beliau hadir di
tengah-tengah kita atas izin dan rahmat
Allah swt. Oleh karena itu, jangan meremehkan kemuliaannya dan jangan pula
melupakan posisi dan kedudukannya di sisi Allah swt.
Sholawat
merupakan salah satu lafadz yang sangat unik, karena
dalam kondisi dan situasi
apapun kita diperbolehkan membacanya. Bahkan apabila dalam membacanya disertai
dengan rasa ingin dipuji oleh selain Allah-pun (riya’) tetap dihitung
mendapatkan pahala. Sebagai dasar dan landasan bersholawat, Allah berfirman dalm surat al-Ahzab ayat 56 yang artinya:
“ Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi[1229]. Hai orang-orang
yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya[1230]”.
[1229]
Bershalawat artinya: kalau dari Allah berarti memberi rahmat: dari Malaikat
berarti memintakan ampunan dan kalau dari orang-orang mukmin berarti berdoa
supaya diberi rahmat seperti dengan perkataan:Allahuma shalli ala Muhammad.
[1230]
Dengan mengucapkan Perkataan seperti:Assalamu'alaika ayyuhan Nabi artinya:
semoga keselamatan tercurah kepadamu Hai Nabi.
Ada beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam memahami ayat di atas, di antaranya adalah:
1.
Shalawat jika
dinisbatkan kepada Allah berarti pemberian rahmat dan keridhaan-Nya kepada Nabi
Muhammad saw., jika dinisbatkan kepada malaikat berarti doa dan permohonan
ampunan baginya dan jika dinisbatkan kepada kaum Mukmin berarti doa dan
pengagungan kepadanya.
2.
Di dalam
kalimat yushalluna adalah kata
kerja, dalam bahasa Arab dalam bentuk fi’il mudhari’ yang menunjukkan
terhadap pekerjaan yang akan dan sedang terjadi. Ini artinya Allah dan para malaikat-Nya
bershalawat kepada Nabi Muhammad secara istiqomah dan terus menerus.
3.
Ada banyak
hadis yang menyebutkan tata cara bershalawat kepada Nabi Muhammad saw., dan
menyertakan juga shalawat kepada keluarga Nabi. salah satunya ayang artinya sebagai berikut.
Diriwayatkan
oleh al-Bukhari dan Muslim dan iman yang lainnya, dari Ka‘ab bin Ujrah, bahwa
seseorang datang kepada Nabi Saw. dan bertanya, “Bersalam kepadamu, kami sudah
tahu. Tetapi bagaimana bershalawat kepadamu? Nabi Saw. menjawab, “Ucapkanlah,
‘Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
sebagaimana Engkau telah melimpahkan shalawat kepada Ibrahim dan keluarga
Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Mahamulia; dan anugerahkanlah
keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah
menganugerahkan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya
Engkau Maha Terpuji dan Mahamulia.
Selanjutnya, ayat di atas berbicara tentang keagungan
Rasulullah saw., yaitu dengan Allah menyeru kaum Mukmin agar bershalawat
kepadanya dan memberikan penghormatan untuk meneladaninya. Karena ketika kita
bersholawat, baik itu sholawat Nariyah, sholawat Munjiyat, atau sholawat yang
lainnya, maka terdapat banyak hikmah yang didapat, di antaranya adalah sebagai
berikut:
1.
Perbaikan
akidah Muslim. Pada saat seorang Muslim harus mengagungkan Nabinya, ia tidak
boleh melakukan tindakan yang berlebihan sehingga mendustai agama. Memuliakan
Nabi saw. Melalui pembacaan sholawat kepada beliau adalah agar hubungannya
dengan Tuhannya tidak terputus.
2.
Bersholawat
merupakan kewajiban kita terhadap Rasulullah saw. yang telah berjuang untuk
kepentingan umat manusia dan memikul beban derita untuk menyampaikan perintah
Allah dan hidayahNya kepada kita. Oleh karena itu, rasa terima kasih dan syukur yang paling utama
yang kita persembahkan kepada Nabi saw. atas hidayah dan kebaikan yang kita
raih, adalah melalui bershalawat kepadanya.
3.
Manfaat dan
kebaikan dari bershalawat akan kembali lagi kepada kita, sebagaimana doa kepada
seorang Mukmin. Ja‘far ash-Shadiq as. berkata, “Doa seorang Muslim untuk
saudaranya tanpa sepengetahuannya dapat mendatangkan rezeki dan menghindarkan
bencana, dan malaikat berkata kepadanya, ‘Kamu mendapatkan dua kali lipatnya.
Ketika kita berdoa kepada Allah untuk Rasulullah saw. agar Dia meninggikan
derajatnya dalam aspek duniawi dan ukhrowi, maka derajat kita pun sebagai
pengikutnya akan terangkat. Dalam hadis disebutkan bahwa Rasulullah saw, pernah
bersabda, “Barangsiapa bershalawat kepadaku, Allah dan para malaikat
bershalawat kepadanya.
4.
Shalawat kepada
Nabi saw. merupakan salah satu wasilah diterimanya doa. Seorang hamba,
kadang-kadang berdoa kepada Tuhannya seribu kali, tetapi doanya tidak akan
dikabulkan sebelum ia bershalawat kepada Nabi saw. di awal dan akhir doanya.
Rasulullah Saw. bersabda, “Shalawat kalian kepadaku adalah kemakbulan
doa-doa kalian dan zakat amal-amal kalian”. Imam ‘Ali karramallahu wajha
berkata, “doa akan senantiasa terhalang sebelum disertai dengan shalawat
kepada Muhammad dan keluarga Muhammad.” Ja‘far ash-Shadiq radiyallahu ‘anhu
berkata, “Barangsiapa memiliki hajat kepada Allah Swt, hendaklah ia memulai
dengan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, lalu menyampaikan
hajatnya, lalu menutupnya dengan shalawat kepada Muhammad dan keluarga
Muhammad. Sebab, Allah terlalu mulia untuk menerima dua tepi dan meninggalkan
tengahnya, karena shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad tidak akan
terhalang dari-Nya.”
Dengan demikian,
tujuan langsung bershalawat adalah penghormatan kepada Rasulullah saw,
mengambil suri teladan darinya, dan menunjukkan rasa cinta kepada Rasulullah saw.
Sehingga semakin sering dan semakin banyak bershalawat kepada Nabi, maka semakin
tumbuh dan semakin besar pula rasa cinta kepada beliau. Cinta inilah yang
menjadi modal utama dalam meneladani, menaati, dan mengikuti sunnah beliau.
Bahkan dalam
ilmu psikologi setelah beberapa kali dilakukan pengujian disebutkan bahwa cinta
merupakan faktor yang paling utama dalam ketaatan. Misalnya, seorang anak patuh
kepada ibunya karena dia cinta kepadanya, dan bukan karena takut. Sebaliknya,
ibu memberikan kasih sayang dan pengorbanan yang luar biasa kepada anaknya
semata-mata karena dia cinta kepada buah hatinya.
Oleh
karena itu, wahai kaum Muslimin! Demi mewujudkan rasa cinta kepada beliau, marilah
kita mensholawatkan masyarakat dan memasyarakatkan sholawat. Allahumma
Sholli ‘ala Muhammad.
0 komentar:
Posting Komentar